ViperBlood - Sudah
72 Tahun PT Kereta Api Indonesia berkecimpung di perkeretaapian Indonesia. Sudah
banyak sekali hal yang telah dilakukan sampai Kereta Api Indonesia dimana PT.
Kereta Api Indonesia mampu mengangkat satu juta orang perhari untuk menggunakan
kereta api.
Perkembangan
yang cukup pesat oleh PT Kereta Api Indonesia telah membawa kita kedalam
percepatan pembangunan global di sektor transportasi darat. Lalu, Berbicara mengenai Perkeretaapian Indonesia pada masa yang akan datang,
penulis memiliki beberapa ide dan inovasi terkait dengan perkeretaapian Indonesia
untuk lebih baik kedepannya.
Perbaikan Interior
Kelas Ekonomi PSO dan Bisnis
Ilustrasi : Sumber Gambar
Perbaikan
pada interior kereta api khususnya kelas Ekonomi PSO dan Bisnis yang masih
menggunakan kereta lama (buatan tahun 50-80an), ke depan seharusnya kereta tersebut
(apabila akan membuat kereta baru) di pasang semacam Isolator Panas pada bagian
atap gerbong sehingga pada saat siang hari di cuaca yang panas terik suhu di
dalam kereta bisa tetap sejuk, mengingat gerbong kereta yang terbuat dari besi
dan itu mudah sekali menghantarkan panas, selama ini karena tidak adanya
isolator tersebut suhu di dalam kereta cenderung agak kurang sejuk pada siang
hari padahal AC yang ada sudah di setel suhu 16 derajat, dan efek sebaliknya
terjadi pada malam hari dimana cuaca yang cenderung dingin membuat kabin kereta
seperti berada di kulkas berjalan dengan suhu yang sangat dingin. Dengan adanya
isolator tersebut setidaknya bisa mengurangi efek-efek yang di timbulkan tadi.
Penulis juga menyoroti satu hal kecil namun menurut penulis juga cukup menganggu yakni di beberapa kereta Ekonomi PSO seperti Gaya Baru Malam Selatan dan sejenisnya pada bagian kacanya ada beberapa kereta yang tidak di lengkapi kaca film sehingga pada siang hari hawa panas dari sinar matahari tembus ke kabin kereta dan jika sore atau pagi hari sinar matahari yang cukup menyilaukan juga masuk ke dalam kereta dan satu lagi yakni kondisi kacanya pun rata-rata sudah cukup buram dan agak menganggu saat akan melihat keluar ataupun ingin memfoto pemandangan dari dalam kereta
Inovasi pada kereta api kelas ekonomi, Terutama yang kelas Ekonomi PSO (bersubsidi) yang selama ini menggunakan kereta tahun 70/80an sudah selayaknya dibuatkan gerbong baru supaya lebih nyaman dan juga di lengkapi dengan peredam suara agar tidak berisik saat berjalan di rel yang kurang mulus. Selama ini penulis merasa kekedapan kabin di kereta ekonomi kurang nyaman saat melewati rel yang kurang mulus.
Kapasitas kereta Ekonomi PSO yang saat ini mencapai 106 penumpang per kereta, ke depan agar lebih nyaman di kurangi menjadi 80 per kereta seperti pada Ekonomi Plus. Penulis merasa kasihan pada penumpang kelas Ekonomi PSO yang duduk di kursi formasi 3 (A, B, C) terutama yang dibagian tengah (posisi B) karena terhimpit oleh penumpang di kanan-kirinya. Hal tersebut tidak masalah jika yang berada di kanan-kirinya merupakan kerabat, teman, ataupun keluarga sendiri, tetapi yang membuat kurang nyaman adalah jika penumpang tersebut adalah orang lain yang tidak/baru kita kenal, agak risih rasanya
Kereta Api Kelas ekonomi, untuk ke depannya seharusnya sudah menggunakan kursi yang bisa menghadap ke depan semua (seperti pada kelas bisnis/eksekutif) tidak seperti saat ini yang kursinya berhadap-hadapan. Penumpang kelas ekonomi pun sudah selayaknya berhak mendapatkan privasi mereka, karena selama ini penulis sering memperhatikan banyak penumpang yang jika duduk berhadap-hadapan cenderung merasa kurang nyaman, terutama saat mereka bepergian seorang diri karena merasa tidak kenal dengan kanan-kirinya
Untuk kereta api Ekonomi Premium sebetulnya ke depan bisa di pakai untuk menggantikan kelas bisnis apabila kelas tersebut akan dihapus, karena secara spesifikasi sudah cukup nyaman untuk perjalanan jarak jauh dengan kursi yang bisa diatur dan jarak antar kursi yang cukup lapang (untuk ukuran postur orang Indonesia)
Meningkatkan
pelayanan untuk kereta api kelas eksekutif, dimana dengan harga yang cukup
mahal (350-450 ribu) seharusnya penumpang mendapatkan service lebih, contohnya
hal yang kecil saja seperti makan dan minum. Kedepan dengan harga demikian tingginya seharusnya hal tersebut sudah menjadi kewajiban PT KAI. Tidak perlu
makan yang mewah namun setidaknya layak dan pantas sesuai harga yang
dibayarkan, ambil contoh seperti bus malam saja yang harga tiketnya hanya
setengahnya saja disitu penumpang mendapat service makan 1 kali dan snack 1
kali, masa iya PT KAI yang sedemikian besarnya tidak mampu menyediakan makan
dan minum gratis untuk penumpangnya?
Dengan harga yang cukup mahal, seharusnya
kereta eksekutif, sudah di lengkapi dengan akses internet gratis atau wifi,
sebenarnya untuk masalah ini PT KAI sebagai perusahaan BUMN bisa saja bekerja
sama dengan PT Telkom yang juga merupakan perusahaan BUMN.
Hal berikutnya yang menjadi sorotan penulis yakni masalah di kereta eksekutif yang dari dulu belum terpecahkan yakni fasilitas TV di kereta yang hanya menampilkan iklan ataupun film namun tanpa suara yang jelas dan film ataupun iklan tersebut juga di ulang-ulang sepanjang perjalanan. Penulis terakhir kali menjajal kereta api eksekutif Argo Lawu dua minggu sebelum tulisan ini dibuat, penulis berpikir bahwa masalah TV tersebut hanya ada di kereta eksekutif yang lama, nyatanya di kereta yang baru pun (saat itu naik K1 16) masalah tersebut ternyata masih ada, bahkan penulis mengamati bahwa film yang di putar saat itu di putar secara berulang sampai tiga kali sepanjang perjalanan dan film nya pun bukan film populer yang orang banyak biasa lihat.
Demikian, kurang lebih yang bisa penulis paparkan mengenai Kereta Api Indonesia di Masa Mendatang, semoga apa yang sudah penulis paparkan, dapat diterima oleh PT KAI. Sekian dan terimakasih.
Thanks for sharing this great post.
BalasHapusclipping path
wow keren
BalasHapusdaftar harga laptop Lenovo terbaru termurah